Friday, 26 November 2010

Reformasi TNI dibawah Koamando Panglima baru

Laksamana TNI Agus Suhartono dilantik menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia, Selasa 28 September 2010. Pelantikan ini berdasarkan Keppres No.51 TNI 2010. Agus menggantikan Jenderal TNI-AD Djoko Santoso, yang memasuki masa pensiun. Agus, sebelumnya menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL).

Pada saat yang sama, Presiden SBY juga melantik Laksamana Madya Soeparno menjadi KSAL menggantikan Agus. Soeparno sebelumnya menjabat Wakil KSAL.

Seusai dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Negara, Jakarta, Agus Suhartono menegaskan, akan melanjutkan reformasi di lingkungan TNI.

Agus Suhartono menegaskan, akan mendorong percepatan pengalihan bisnis TNI. Dia juga akan menata kembali organisasi TNI dan mempertahankan netralitas TNI. Perihal pembangunan kekuatan, Agus menegaskan akan membangun sesuai dengan kekuatan pokok minimum.  



 
Sebelumnya, Sidang Paripurna DPR, Senin 27/9/2010, menyetujui secara bulat pengangkatan Agus Suhartono sebagai Panglima TNI. Semua fraksi di DPR menyetujui Agus sebagai satu-satunya calon yang diajukan Presiden SBY. DPR berharap, Panglima TNI baru itu mampu menuntaskan agenda reformasi di tubuh TNI secara menyeluruh.

Ketua Komisi I DPR Mahfudz Shiddiq dalam laporannya menyatakan, Dewan tak menemukan laporan permasalahan dari masyarakat tentang calon Panglima TNI. Agus juga tidak sedang tersangkut masalah tindak pidana dan taat dalam melaporkan kekayaan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Ditegaskan, bahwa tidak ditemukan adanya laporan yang bernada negatif terhadap calon Panglima TNI.

Laksamana Agus Suhartono menyambut baik pengangkatannya sebagai Panglima TNI. Dia menyatakan, TNI perlu dukungan dari berbagai pihak dalam melaksanakan program pembangunan.

Blog Archive