Monday, 29 November 2010

"Teroris Gunakan Senjata TNI"

Setelah terjadinya aksi terorisme di Sumut belakangan ini, muncul isu bahwa para pelaku menggunakan senjata milik TNI atau Polri. Menanggapi isu tersebut, Panglima Kodam I/Bukit Barisan Mayjend TNI Leo Siegers membantahnya. Menurutnya, hal tersebut tidak mungkin karena mereka sudah memastikan bahwa senjata dan amunis mereka lengkap.

"Tidak mungkin senjata para pelaku itu dari Kodam Bukit Barisan. Kita sudah cek, senjata kita lengkap, amunisi juga lengkap," jelas Pangdam I/BB Mayjend TNI Leo Siegers kepada wartawan Medan, Jumat (24/9/2010).

Ditambahkannya, pihak Kodam I/BB sendiri selalu melakukan pengecekan di gudang senjata untuk memastikan tidak ada senjata maupun amunisi milik TNI yang raib dan digunakan untuk tindakan kejahatan. Sistem pengecekan tersebut dilakukan setiap hari sesuai standar dan akan dilaporkan, apalagi jika ada penggunaan.

Disebutkan, para tersangka teroris menggunakan senjata api laras panjang jenis AK-47 dan M-16 yang biasanya digunakan oleh TNI dan Polri. Penggunaan senjata jenis ini termasuk dalam kasus perampokan Bank CIMB Niaga Medan dan penyerangan terhadap Mapolsek Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.

Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan TNI dan Polri untuk mengecek setiap gudang senjata mereka pasca penyerangan Mapolsek Hamparan Perak. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa senjata api yang digunakan para pelaku bukanlah milik TNi atau Polri.

Blog Archive