Monday, 29 November 2010

"Tentara AS Bunuh Diri" Akibat Narkoba

Militer AS merilis laporan terbaru berjudul " Health Promotion, Risk Reduction, and Suicide Prevention" di Pentagon, Kamis (29/7). Dalam laporan itu disebutnya bahwa penggunaan narkoba dan tindak kriminal menjadi penyebab utama tentara AS melakukan bunuh diri.
Laporan tersebut adalah hasil pengkajian selama satu tahun lebih, untuk mendalami gejala makin meningkatnya jumlah tentara AS yang bunuh diri. Para komandan militer AS menolak pernyataan yang menyebutkan bahwa masalah gangguan mental yang menjadi penyebab utama kasus-kasus bunuh diri di kalangan prajurit AS. Mereka mengatakan, dari catatan kematian prajurit akibat bunuh diri kebanyakan menujukan indikasi bahwa prajurit bersangkutan terlibat tindak kejahatan dan penggunaan obat-obatan terlarang.
Data militer AS juga menunjukkan bahwa sekira 1.054 prajurit AS yang pernah melakukan sekali atau dua kali tindakan kriminal, masih bertugas aktif di kemiliteran. "Kita tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap perilaku yang beresiko tinggi, karena apa yang sedang kita jalankan sekarang," kata Wakil Kepala Staf Militer AS, Jenderal Peter Chiarelli.
Sepanjang tahun 2009, terjadi 160 kasus bunuh diri di kalangan prajurit AS. Jumlah itu menjadi jumlah tertinggi dari kasus-kasus bunuh diri yang pernah terjadi tahun-tahun sebelumnya. Tingkat bunuh diri tertinggi terjadi pada bulan Juni, dimana terjadi 32 kasus bunuh diri. Itu artinya, sepanjang bulan Juni hampir setiap hari ada prajurit AS yang bunuh diri.
Selain bunuh diri, pada tahun 2009, 146 prajurit AS tewas akibat berbagai sebab, antara lain pembunuhan dan overdosis narkoba. Laporan terbaru militer AS juga menunjukkan bahwa konsumsi pil-pil pereda sakit dan anti-depresi di kalangan tentara AS meningkat tiga kali lipat selama lima tahun belakangan ini.
Financial Times melaporkan, saat ini, tentara-tentara AS yang sedang menjalani pengobatan akibat depresi, kecemasan yang berlebihan dan trauma akibat luka-luka yang dideritanya, mencapai 106.000 tentara.

Blog Archive