Salah satu pekerjaan yang perlu mendapat perhatian adalah pembersihan Candi Borobudur di daerah Mungkid – Magelang, yang merupakan warisan budaya nusantara sekaligus obyek wisata yang sangat monumental di Jawa Tengah.
Pembersihan candi peninggalan dinasti syailendra tersebut dilakukan dengan sangat hati-hati, sehingga tidak merusak relief yang ada di seputar Candi Borobudur. Dandim Magelang, Letkol Inf Ida Bagus Surya yang memimpin kegiatan tersebut, menekankan kepada prajuritnya agar hati-hati dalam melaksanakan pembersihan Candi Borobudur, Kamis (2/12).
Dalam pelaksanaan korve dilarang menggunakan benda-benda tajam, seperti sangkur sikat kawat maupun sabit. Untuk menghilangkan debu yang menempel di lantai candi digunakan alat pengeruk plastik, kardus atau triplek dan sikat ijuk, sehingga tidak merusak lantai maupun dinding candi. Demikian pula anggota TNI yang bertugas membersihkan candi dilarang menggunakan sepatu PDL, jadi harus menggunakan sepatu kets atau sepatu olahraga.
TNI tidak hanya membersihkan Candi Borobudur, tetapi juga membuka akses masuk ke wilayah tersebut. Dengan adanya pembersihan Candi Borobudur diharapkan aktivitas pariwisata di wilayah tersebut dapat segera bangkit kembali, sehingga dapat menopang perekonomian warga di sekitar Merapi yang selama ini terhenti dapat hidup kembali.