Sektor pariwisata pun dibuat ketar-ketir. Bagaimana tidak, gara-gara laporan itu 10 persen dari pemesanan kamar hotel di musim liburan ini dibatalkan.
Ini adalah petanda buruk. Pemerintah Phuket atau Provincial Administrative Organisation (PAO), yang terkenal dengan pantai-pantainya yang cantik, khawatir target kedatangan wisatawan sebanyak 6,5 juta tahun ini tak tercapai. Target kemudian diturunkan menjadi 6 juta.
Salah satu yang meramalkan tsunami adalah peramal tenar, Warin Buawiratlert. Ia meramalkan wilayah Selatan Thailand akan mengalami bencana tsunami bulan ini. Kabar ini membuat para wisatawan khawatir, terutama masyarakat Thailand.
Selain Warin, beberapa peramal juga mengatakan hal yang sama. Kesal dengan ramalam ini, pihak PAO minta pertanggungjawaban para ahli nujum.
"Saya pikir mereka harus bertanggung jawab atas ramalan mereka. Ini sudah berdampak pada pariwisata di daerah Selatan. Kami yakin pengamanan dan sistem peringatan dini kami akan menjamin para turis dan masyarakat lokal dari tsunami," kata pimpinan PAO Phuket, Paiboon Upatising, seperti dimuat Bangkok Post, Jumat 10 Desember 2010.
"2010 adalah tahun yang baik untuk Phuket. Jumlah penerbangan langsung dan pesawat carter dua kali lipat. PAO Phuket telah bekerja sama dengan sektor swasta termasuk AirAsia untuk mempromosikan pariwisata Phuket. AirAsia telah memulai penerbangan langsung ke sini dari Korea Selatan, Indonesia dan Australia," kata Paiboon.
Phuket, tambah dia, akan terus mencari pasar baru terutama India, Rusia, dan Timur Tengah. Dana 10 juta baht dialokasikan untuk pemasaran dan promosi.
Saat ini lima negara, Australia, Swedia, Rusia, Cina, dan Inggris menjadi sumber utama pemasukan Phuket dalam sektor pariwisata. Selain pantainya yang menarik, Phuket juga menawarkan pariwisata bulan madu yang populer di India dan Korea Selatan.•
VIVAnews