Showing posts with label menulis buku. Show all posts
Showing posts with label menulis buku. Show all posts

Thursday, 4 November 2010

MENGAPA DAN BAGAIMANA SAYA MENULIS "TENTANG PERSONAL BRAND"


Anda ingin tahu bagaimana saya memutuskan akan menulis sebuah tema? Sekedar info, hampir seluruh tema yang saya pilih, melalu cara-cara tertentu, sukses menembus penerbit.

Mau tahu rahasianya?

Well,saya coba mengulas bagaimana saya akhirnya memutuskan menulis naskah dengan judul/tema" Cara Cerdik Membangun Personal Brand"

Tentu Anda perlu tahu mengapa saya berani memilih tema ini? Alasannya karena saya memiliki pengalaman membangun dan mempromosikan personal brand dari orang-orang yang saat ini berhasil meraih sukses. Sekaligus membuktikan jika strategi yang saya jalankan berhasil. Jadi saya memiliki sesuatu pengetahuan berdasarkan pengalaman yang layak saya tuliskan .

Apa bagusnya memilih tema ini? Jelas ini adalah tema yang menarik karena bakal dibutuhkan banyak orang. Coba saya bukitkan. Kira-kira " apakah Anda ingin melepaskan informasi, cara atau trik membangun personal brand untuk meloncatkan karir Anda?"

Saya perkirakan yang bakal berminat membaca buku ini akan sangat luas. Para pencari kerja, karyawan yang sudah bekerja, atau para eksekutif, barangkali termasuk Anda. Atau orang-orang yang ingin meraih kesuksesan melalui personal brand. Jika saya perkirakan jumlah mereka lebih dari 1 juta orang, apakah saya terlalu berlebihan?

Apa daya tarik yang akan saya bagikan dari naskah ini kelak?
1. Saya membagikan trik-trik unik didasarkan pengalaman saya. Dan it works
2. Tema seperti ini masih jarang dijumpai di toko-toko buku
3. Menggunakan bahasa populer, dilengkapi banyak ilustrasi untuk memudahkan pembaca menangkap pesan saya
4. Saya menjelaskan secara detail, dan praktis.

Apa yang saya lakukan untuk memperkaya penulisan dari tema di atas?
1. Membaca buku tentang brand, personal selling
2. Membaca jurnal untuk mengetahui hasil-hasil research terkait dengan pemasaran, branding atau personal selling.
3. Menyaksikan video-video seminar tentang personal branding yang saya lihat di youtube

Wednesday, 3 November 2010

MENULIS BUKU, ANDA PERLU WAKTU KHUSUS


Saya sering mendapatkan pertanyaan. Bagaimana saya agar saya bisa menyelesaikan sebuah naskah? kok, rasanya menulis 1 lembar saja sulit...

Ketika ditanyakan, " Kapan biasanya Bapak menulis?"

" Biasanya pada waktu jam istirahat kerja", jawabnya.

Tentu inilah menjadi persoalan mengapa menulis buku menjadi sulit.

Ingat bahwa menulis itu bukan saja membutuhkan kemampuan mengerakkan jari jemari untuk mengetik tuts komputer. Namun juga membutuhkan kerja pikiran untuk menjaring ide.

Maka jika Anda ingin menulis buku sebaiknya carilah waktu ketika otak Anda masih fresh. Apakah pagi hari? pada saat libur? atau mungkin Anda membutuhkan tempat yang nyaman agar pikiran Anda segar.

Tapi jika Anda berharap bisa menulis disela kesibukan, jika Anda bukan penulis profesional, jangan harap Anda bisa melakukannya. Karena menulis membutuhkan kondisi fisik yang fit, mood yang baik dan pikiran yang fresh

Tuesday, 26 October 2010

MENULIS BUKU MEMBUTUHKAN TAKE ACTION

Jika Anda ingin menulis buku maka hal yang perlu Anda lakukan adalah...Menulis! menulis! dan menulis!. Dan "Take action, now!!".

Saya bisa memastikan, jika ini adalah kali pertama Anda menulis buku, maka Anda akan menjumpai banyak masalah. Mulai dari ide-ide yang berkembang tanpa arah, aliran penulisan yang tidak jelas arahnya, sulitnya memilih kata yang tepat untuk menuangkan ide dalam pikiran Anda dan banyak lagi masalah yang muncul. Namun akan lebih baik menemukan masalah setelah memulai penulisan daripada memikirkan kendala yang bakal muncul sebelum Anda pernah memulai menulis.

Saya memiliki pengalaman yang menarik saaat memutuskan akan belajar menulis. Saya ketika itu meyakini, semakin banyak buku yang saya baca akan semakin mudah saya menulis. Alhasil berbagai macam buku menulis saya garap. Termasuk juga buku tentang editing dan menyusun kalimat jurnalistik yang jarang dibaca penulis pemula.

Namun ketika saya mulai menulis, pikiran saya diliputi rasa khawatir. " Menurut buku ini bahwa susunan kalimat yang baik adalah seperti ini". " Menurut buku yang lain, pemilihan kata harus tepat agar menarik". " Buku yang lain mengingatkan bahwa seorang penulis harus bisa menyusun kalimat yang efektif". Alhasil otak saya mandek dan setiap kali menulis satu kalimat, saya merasa tidak puas lalu menghapusnya.

Setelah frustrasi karena tidak bisa menyelesaikan satu artikel , akhirnya saya memutuskan untuk menulis tanpa memikirkan baik buruknya tulisan saya. " Ini hanya kesenangan sendiri".

Begitulah awal cerita bagaimana saya akhirnya terbiasa untuk menulis. Setelah menulis menjadi aktivitas rutin baru saya menyadari manfaat pengetahuan yang saya peroleh dari buku-buku yang pernah saya baca. Hingga akhirnya saya tidak saja bisa menulis sebuah artikel namun juga sebuah buku.

Oleh sebab itu ketika Anda ingin menulis, take action!!!!!. Biarkan diri Anda menjumpai berbagai kendala yang pernah dialami oleh semua penulis ketika belajar menulis. Pada saat itulah Anda akan dipacu mencari jawaban, baik dari buku-buku atau sumber-sumber lain di internet yang akan meningkatkan pengetahuan dan keahlian Anda di dalam menulis. Dijamin ini akan lebih bermanfaat.

Namun ketika Anda hanya berniat menulis dan tidak pernah memutuskan " saya akan lakukan saat ini", saya pastikan mimpi Anda menjadi penulis tidak akan pernah tercapai.

Monday, 25 October 2010

GUNAKAN UCAPAN ANDA KETIKA MENULIS BUKU


Saya sering mendapatkan pertanyaan dari pengunjung blog konsultasi menulis: Bagaimana ,sih, biar menulis itu lancar, ide-ide jadi flow sehingga naskah 100 lembar bisa diselesaikan dengan cepat?

Tidak mengalirnya proses penulisan merupakan adalah salah satu kendala dari penulis pemula dalam mengukir kata demi kata untuk membuat naskahnya. Namun masalah ini muncul karena penulis berambisi menciptakan tulisan yang "elegan", “baku”, “serius”, “ilmiah” dsb...dsb.....dsb

Hanya saja karena terlalu terobsesi membuat tulisan dengan label di atas banyak penulis yang akhirnya, ketika menuangkan ide-idenya, terhambat oleh kecemasan “apakah tulisan saya menarik?”.

Oleh sebab itu saran terbaik dari saya, ketika Anda menulis, tuliskan ide-ide Anda sebagaimana Anda berucap. Gunakan kosakata yang biasa Anda gunakan untuk menyampaikan pikiran Anda secara lisan. Dijamin Anda akan menulis lebih flow.

Jangan takut menggunakan sudut pandang Anda ketika menulis. Jika perlu gunakan pengalaman Anda untuk memberikan ilustrasi. Biarkan Anda menulis secara bebas. Layaknya Anda diminta memberi penjelasan oleh sahabat Anda secara lisan. Dimana Anda bisa secara lancar menjelaskan “ bla...bla...bla”.

Tentu saja, bahasa lisan tidak selalu tepat ketika dituangkan secara langsung ke dalam tulisan. Namun ingatkan diri Anda selalu, bahwa Anda akan memiliki waktu melakukan editing dan memperbaiki alur logika yang terputus. Tapi yang terpenting apa yang Anda tulis benar-benar mengeksplorasi ide-ide brilian Anda. Dan tidak terganjal oleh kecemasan akan kesempurnaan.